Banyak orang berpikir bahwa menjadi
penyuluh pertanian adalah hal yang sia-sia, tapi bagi kami penyuluh, itu adalah
pekerjaan yg sangat istimewa. Dengan penghasilan yang seadanya, kami dituntut
untuk mengabdi semaksimal mungkin. Bayangkan saja, kami bukan berhadapan dengan
seonggok kertas yang tak akan protes jika kami melakukan kesalahan, atau
setetes tinta yang akan dengan mudahnya terhapus jika kami menginginkannya.
Kami adalah pegawai yang harus
berhadapan dengan orang-orang yang punya karakter dan watak yang beragam,
tingkat pendidikan yang berbeda, atau mungkin adat kebiasaan yang beraneka.
Tapi itu bukan acuan kami untuk gentar menjadi seorang penyuluh. Kami bekerja
untuk mensejahterakan hidup petani, meskipun sebenarnya kamipun belum tentu
sejahtera.
Banyak kendala yang kami hadapi
dilapangan. Kadang kami harus bergelut dengan pertanyaan-pertanyaan petani yang
sebenarnya bukan tugas kami untuk menjawabnya, tapi disitulah keunggulan kami
penyuluh dibanding pegawai yang lain. Kami harus menjadi manusia yang memiliki
seribu ilmu, meski kami hanya menguasai salah satu diantaranya.
Siapa yang tidak bangga jadi
penyuluh, kami bekerja tanpa dibatasi waktu, senin sampai senin kembali tdk
menjadi halangan untuk kami bekerja. Kamipun tidak punya jam kerja, pagi sampai
malam bisa jadi jam kerja kami. Tapi banyak yang tdk memahami ritme kerja kami…
kenapa ??? mungkin karena mereka bukan penyuluh.
Ada yang berpikir bahwa menggaji
seorang penyuluh hanya menghabiskan anggaran daerah… tapi apa betul??? Alangkah
naifnya jika satu yang berbuat, semua terkena dampaknya. Lagi-lagi penyuluh
harus berlapang dada menerima semuanya. Jika ada yang bertanya, siapa yang
berperan dalam meningkatkan taraf hidup petani, dari yang gagap teknologi
menjadi mahir berteknologi, khususnya teknologi dibidang pertanian, mungkin
bukan kami penyuluh yang akan disebut. Tapi jika ada yang bertanya, apa yang
membuat petani gagal menghasilkan produksi yang maksimal, pasti yang teringat
pertama adalah penyuluhnya. Dari sinilah kami memanen pahala… mungkin dunia
sulit kami raih, tapi insya allah akherat sudah kami genggam. Itu salah satu
alasan mengapa saya ingin menjadi penyuluh pertanian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar